Teknik Geofisika bagian dari ilmu kebumian yang menerapkan/ memanfaatkan prinsip-prinsip Fisika, Matematika, dan Geologi, serta didukung perangkat instrumentasi dan komputasi untuk mengkaji fenomena dan permasalahan yang berhubungan dengan bumi padat (solid earth), mengembangkan teknik/metode eksplorasi yang ramah lingkungan untuk mendeteksi struktur bawah permukaan bumi dan/atau material yang memiliki nilai ekonomi tinggi; serta memberikan solusi atas masalah-masalah lingkungan.
Seorang geofisikawan, dengan instrumen dan kompetensi pengetahuannya, dapat memprediksi sifat-sifat fisika bawah tanah yang berhubungan dengan bencana alam, sumber daya bumi, pemantauan, dan rekonstruksi struktur bumi serta memprediksi proses yang terjadi. Aspek-aspek fisik dan dinamika bumi dipelajari dengan melakukan pengukuran, dilanjutkan dengan pemrosesan data mengenai gejala-gejala alam tersebut.
Fenomena-fenomena kebumian kerap terjadi tanpa kita sadari. Lempeng pembentuk bumi ternyata tidak statis, tetapi bergerak dan bergeser secara perlahan. Beberapa daerah di bumi sangat sering mengalami gempa bumi. Persebaran titik gempa memiliki pola-pola tertentu. Teknik Geofisika mempelajari dan menyediakan argumentasi untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut.
Saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor, seorang sarjana Teknik Geofisika adalah salah satu orang yang paling dicari, karena dengan keilmuannya dia mampu menjelaskan penyebab dan karakteristik bencana kebumian sehingga dapat menentukan bagaimana melakukan mitigasi dengan tepat. Mitigasi adalah usaha pencegahan dan meminimalisir dampak-dampak negatif dari suatu bencana alam. Di bidang industri eksplorasi migas dan pertambangan, seorang geofisikawan memiliki andil untuk menyajikan pemodelan lokasi dan besar cadangan sumber daya bumi sebagai dasar untuk perhitungan aspek keekonomian suatu cadangan, apakah layak untuk ditindaklanjuti dengan kegiatan eksploitasi ataukah tidak. Dalam tahap pengembangan lapangan, geofisikawan juga menyediakan data sebagai alat untuk memonitor cadangan yang tersisa dan untuk menemukan cadangan baru di sekitar lokasi eksploitasi.
Bidang kajian/teknologi yang digunakan di Teknik Geofisika antara lain: Seismologi, Geodinamika, Seismik eksplorasi, Gravitasi, Geomagnetisme, Geo-elektromagnetisme.
Tujuan dan Aplikasi Teknik Geofisika
- Pemahaman fenomena alam (studi lempeng tektonik dan gempa)
- Mitigasi bencana kebumian (studi bencana alam–>gunung api, longsor, tsunami, dll)
- Eksplorasi sumberdaya bumi
- Studi komposisi bumi
Bidang Kajian
- Eksplorasi, monitoring, dan pengembangan potensi minyak dan gas bumi
- Eksplorasi pertambangan (cebakan mineral ekonomis–>emas,bijih besi,dll)
- Eksplorasi, monitoring, dan pengembangan potensi panas bumi
- Eksplorasi sumber daya air (air tanah)
- Kegempaan dan mitigasi bencana gempa
- Eksplorasi geoteknik dan lingkungan
- Eksplorasi untuk Archeologi
- Eksplorasi untuk studi Geologi Regional
Metode Geofisika
- SEISMIK REFRAKSI
- SEISMIK REFLEKSI
- SEISMIK TRANSMISI
- GRAVITASI
- MAGNETIK
- GEOLISTRIK (SP, IP, RESISTIVITAS, EM, MT dan lain-lain)
- ELECTROMAGNETIC
- GEOFISIKA LUBANG BOR
Prospek Lulusan
- Bidang Pemerintahan
SKK Migas, Ditjen Migas, Dinas Pertambangan PEMDA, Kementrian ESDM, Badan Pembangunan Nasional / Daerah, dll.
- Bidang Pertambangan dan Perminyakan
PT. Freeport Indonesia, PAMA, PT. Chevron Pasific Indonesia, Pertamina, PT. Timah, Elnusa Geosains, British Petroleum, Conoco Phillips, VICO, CNOOC, Total, Halliburton, Medco Energy, Petronas, Schlumberger, PT. Aneka Tambang, dll.
- Bidang Pendidikan dan Penelitian
Universitas, BPPT, LIPI, BMKG, BATAN, dll.
- Bidang Lainnya
Perbankan, Bidang Teknologi Informasi dan sebagainya.