Mahasiswa Teknik Geofisika ITERA Lakukan Penelitian Untuk Mengetahui Risiko Gempa di Kecamatan Teluk Betung Menggunakan Metode HVSR

Tim Mahasiswa teknik geofisika ITERA melakukan penelitian di Kecamatan Teluk Betung (Dok. teknik geofisika ITERA)
Tim Mahasiswa teknik geofisika ITERA melakukan penelitian di Kecamatan Teluk Betung (Dok. teknik geofisika ITERA)

 

Mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melaksanakan penelitian di Kecamatan Teluk Betung, Kota Bandar Lampung, Lampung. Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian mahasiswa yang didukung pendanaan hibah penelitian tahun 2024 dari Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Sumatera dengan Nomor Kontrak 6358/IT9.I/KM.05/02.2024. Tim penelitian diketuai oleh Muhammad Exel Putra, dengan anggota Yulia Handayani, Sebastian Fernando, dan Nabila Ajeng Fitriana, serta didampingi oleh Rizki Wulandari, S.T., M.Sc. sebagai dosen pembimbing penelitian.

Sejumlah mahasiswa teknik geofisika ITERA turut membantu dalam proses pengambilan data yang dilakukan (Dok. teknik geofisika ITERA)
Sejumlah mahasiswa teknik geofisika ITERA turut membantu dalam proses pengambilan data yang dilakukan (Dok. teknik geofisika ITERA)

Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi hingga risiko gempa di Kecamatan Teluk Betung dengan memahami karakteristik bawah permukaan menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Pengambilan data lapangan berlangsung selama 10 hari, mulai 30 Agustus hingga 8 September 2024, dengan total 47 titik pengukuran yang mencakup wilayah Teluk Betung Utara, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Barat, dan Teluk Betung Timur.
Ketua tim, Muhammad Exel, menjelaskan bahwa penelitian ini dilakukan dengan mengukur getaran gelombang seismik alami pada daerah penelitian.
“Kami berhasil menyelesaikan 47 titik pengukuran selama 10 hari dengan target 5 titik per hari. Selama penelitian ini kami belajar banyak karena pengukuran dilakukan langsung di lapangan, berbeda dengan saat praktikum di lingkungan kampus. Tantangan yang dihadapi antara lain penjadwalan, manajemen waktu karena bertepatan dengan awal perkuliahan, serta mobilisasi ke lokasi yang cukup luas. Bahkan, ada titik survei yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengukuran sesuai rencana awal,” ungkap Exel.
Sementara itu, Nabila Ajeng, salah satu anggota tim, menambahkan bahwa kondisi lokasi pengukuran turut menjadi kendala tersendiri.
“Tidak semua titik dapat dilakukan sesuai desain survei. Beberapa lokasi sulit diakses karena berada di perbukitan, sementara di wilayah padat penduduk data rentan terganggu oleh noise. Oleh karena itu, kami terkadang melakukan pengukuran pada malam hari agar data lebih bersih. Meskipun penuh tantangan, pengalaman ini sangat berharga untuk belajar beradaptasi dengan kondisi lapangan dan masyarakat,” ujarnya.
Dengan selesainya pengambilan data lapangan, tim peneliti berharap hasil penelitian dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik tanah di Kecamatan Teluk Betung. Penelitian ini juga menegaskan peran mahasiswa Teknik Geofisika ITERA dalam mendukung upaya mitigasi bencana dengan menyediakan informasi ilmiah terkait potensi gempa di wilayah perkotaan.
Lebih lanjut, hasil penelitian ini telah disusun dalam bentuk artikel ilmiah dan telah disubmit serta sedang dalam tahap review di Jurnal Nasional Terakreditasi Geosaintek (https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek).

Sejumlah mahasiswa teknik geofisika ITERA turut membantu dalam proses pengambilan data yang dilakukan (Dok. teknik geofisika ITERA)
Sejumlah mahasiswa teknik geofisika ITERA turut membantu dalam proses pengambilan data yang dilakukan (Dok. teknik geofisika ITERA)
Peta distribusi titik pengukuran metode HVSR di Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung. Peta ini mencakup empat wilayah administratif: Teluk Betung Utara (garis merah), Teluk Betung Selatan (garis ungu), Teluk Betung Barat (garis oranye), dan Teluk Betung Timur (garis biru). Titik-titik pengukuran (ditandai dengan warna kuning) tersebar di seluruh wilayah untuk menganalisis karakteristik tanah dan potensi amplifikasi seismik guna mendukung penelitian mitigasi gempa bumi.
Peta distribusi titik pengukuran metode HVSR di Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung. Peta ini mencakup empat wilayah administratif: Teluk Betung Utara (garis merah), Teluk Betung Selatan (garis ungu), Teluk Betung Barat (garis oranye), dan Teluk Betung Timur (garis biru). Titik-titik pengukuran (ditandai dengan warna kuning) tersebar di seluruh wilayah untuk menganalisis karakteristik tanah dan potensi amplifikasi seismik guna mendukung penelitian mitigasi gempa bumi.

 

Reporter: Muhammad Exel Putra (Teknik Geofisika, 2021)

Leave a Reply